80s toys - Atari. I still have

JOBSHEET DIGITAL

PERCOBAAN 1
GERBANG “ A N D “
TUJUAN :
1. Dapat menganalisa kerja sirkit Gerbang AND.
2. Dapat membuat table kebenaran Gerbang AND.
3. Dapat menyatakan persamaan Boole dari suatu sirkit.
PENDAHULUAN :
Simbol dari gerbang AND digambarkan sebagai berikut :
Output dari gerbang AND akan berlogik 1 bila semua input berlogik 1. Persamaannya dapat ditulis sebagai.
F = A.B
PERALATAN :
1. Pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
2. IC 7408
LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan diagram blok IC 7408 di bawah ini.
2. Hubungkan rangkaian seperti dibawah ini :
3. Atur saklar-saklar input menurut table kebenaran di bawah ini dan amati serta catat output L1 dan L2
Catatat : 0 – menyatakan saklar pada kondisi rendah (Low).
1 – menyatakan saklar pada kondisi tinggi (High).
Tabel 1.
Tabel Kebenaran Gerbang AND dengan 3 Input
Input Output
C = SW3 B = SW2 A = SW1 L1 = A.B L2 = A.B.C
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
4. Hubungkan sirkit gerbang AND dengan 4 buah input seperti gambar di bawah ini.
5. Tuliskan persamaan untuk titik E, F, dan G.
6. Lengkapi tabel kebenaran 2 untuk fungsi AND dengan 4 buah input.
Catatan : Untuk perubahan, pada lajur A satu logic 0 dan satu logic 1. Pada lajur B dua logic 0 dan dua logic 1. Pada lajur C empat logic 0 dan empat logic 1 sedangkan pada lajur D delapan logic 0 dan delapan logic 1. Jadi ini mengikuti aturan 8421.
Tabel 2.
No Tabel Kebenaran Gerbang AND 4 Input
Input Output
D C B A E F G
1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
15 1 1 1 0
16 1 1 1 1
PERTANYAAN :
1. Sebuah gerbang AND dengan 3 input yaitu A = tinggi, B = rendah dan C = tinggi maka outputnya adalah ………..
2. Output soal 1 di atas dapat ditulis sebagai fungsi logic ……..
3. Implementasi dari pernyataan Aljabar Boole ( A.B ).C adalah sebagai ………
PERCOBAAN 2
GERBANG “ OR “
TUJUAN : 1. Dapat membuktikan table kebenaran gerbang OR.
2. Dapat menganalisa kerja gerbang OR dengan input banyak.
3. Dapat menyatakan persamaan Boole suatu sirkit OR.
PENDAHULUAN :
Output gerbang OR akan berlogik 1, bila salah satu atau semua input berlogik 1.
Simbol gerbang OR dapat digambar sebagai berikut :
Persamaan output dapat ditulis : F = A+B.
PERALATAN :
Pesawat latih Rangkaian Terintergrasi.
IC 7432
LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan diagram blok IC 7432 dibawah ini :
2. Hubungkan sirkit gerbang OR dengan 3 input seperti gambar.
3. Tuliskan fungsi OR untuk output di E dan F.
4. Atur saklar input menurut kondisi yang terdapat pada table di bawah ini.
Tabel 1.
Tabel Kebenaran Gerbang OR dengan 3 Input
Input Output
C = SW3 B = SW2 A = SW1 L1 = A+B L2 = A+B+C
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
5. Hubungkan sirkit gerbang OR dengan 4 buah input seperti gambar di bawah ini.
6. Tuliskan persamaan yang dinyatakan dengan Aljabar Boole untuk titik E, F dan G.
7. Amati dan lengkapi table kebenaran untuk fungsi gerbang OR dengan 4 input.
PERTANYAAN :
1. Suatu gerbang OR dengan 3 input A, B, C. sebagai input A dan B tidak diketahui logiknya sedangkan C = tinggi. Bagaimanakah outputnya ?
2. Kalau kita mempunyai gerbang OR 2 input, berapa buah gerbang OR yang dibutuhkan untuk mendapatkan gerbang OR dengan 8 input ? Gambarkan sirkitnya.
Tabel 2.
No Tabel Kebenaran Gerbang OR 4 Input
Input Output
D C B A E F G
1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
15 1 1 1 0
16 1 1 1 1
PERCOBAAN 3
GERBANG NOT ( INVERTER )
TUJUAN : 1. Dapat menganalisa fungsi gerbang NOT.
2. Dapat merangkai sirkit gerbang NOT dari berbagai gerbang lain.
PENDAHULUAN :
Simbol gerbang NOT dapat digambar sebagai berikut :
Suatu gerbang NOT akan mempunyai output kebalikan dari pada inputnya. Bila input tinggi maka output akan rendah (input berlogik 1 maka output berlogik 0).
PERALATAN :
1. Pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
2. IC 7404, IC 7400 dan IC 7402
LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan diagram blok dari IC 7404.
2. Rangkaian salah satu gerbang NOT seperti gambar berikut ini.
3. Amati dan lengkapi table dibawah ini :
A = SW1 B = L1
0
1
4. Hubungkan rangkaian seperti berikut ini.
5. Amati L1 dan catat pada table kebenaran di bawah ini.
A (Input) B (Output)
0
1
6. Hubungkan sirkit seperti gambar dengan menggunakan IC 7400.
7. Amati output dan catat pada table kebenaran ini.
Input Output
A (SW1) B
0
1
8. Hubungkan lagi sirkit seperti gambar dengan menggunakan IC 7402.
9. Amati dan catat output L2 pada table kebenaran.
Input (SW1) Output
0
1
10. Kesimpulan apakah yang dapat anda ambil dari langkah 6 sampai langkah 9 ?.
PERTANYAAN :
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Inverter.
2. Bagaimana output dari 6 buah gerbang NOT yang dihubungkan seri ? Jelaskan.
PERCOBAAN 4
GERBANG “ NAND “
TUJUAN : 1. Dapat mengamati kerja dari Gerbang NAND.
2. Dapat menganalisa gerbang NAND dengan input yang banyak.
PENDAHULUAN :
Gerbang NAND adalah suatu fungsi AND yang di inversikan. Setiap output AND yang tinggi akan dibuat rendah dan bila output AND yang tinggi akan dibuat rendah dan bila output AND rendah akan dibuat tinggi. Jadi output gerbang NAND akan berlogik 1 bila semua input atau salah satu input berlogik 0 dan output akan berlogik 0 bila semua input berlogik 1. Persamaan output dapat di tulis sebagai :
B.A+F = A.B =
Simbol gerbang NAND dapat digambar sebagai berikut :
PERALATAN :
1. Perhatikan diagram blok IC 7400
2. Hubungkan salah satu dari 4 gerbang NAND seperti gambar dibawah ini.
3. Amati dan catat output L1 pada table kebenaran di bawah ini dengan mengatur saklar-saklar sesuai dengan table.
INPUT OUTPUT
A B INDIKATOR
0 0
0 1
1 0
1 1
4. Hubungkan sirkit seperti berikut :
5.Amati L1, L2, dan L3 dan lengkapi table kebenaran untuk langkah 4 diatas.
INPUT OUTPUT
A B C L1 L2 L3
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
6.Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan IC 54011 (CMOS).
PERTANYAAN :
1. Suatu gerbang NAND dengan 3 input dan input terdiri dari logic 1, 1, 0. Bagaimana output yang terjadi ?
2. Gerbang NAND mempunyai 3 input dengan dua inputnya dihubungkan dengan suatu catu daya +5 V. Bila input yang ketiga berlogik sama dengan A, bagaimanakah kondisi outputnya.
3. Adakah perbedaan antara kerja IC 7400 dengan CMOS 54011 ? Jelaskan.
PERCOBAAN 5
GERBANG “ NOR ”
TUJUAN :
Dapat menganalisis fungsi dari Gerbang NOR.
PENDAHULUAN :
Output gerbang NOR akan berlogik 1 bila semua input 0. Output berlogik 0 bila salah satu atau semua input berlogik 1. Persamaan :
F = A+BA.B =
Simbol NOR Gate seperti gambar dibawah ini
PERALATAN :
1. Pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
2. IC 7402
LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan diagram blok IC 7402
2. Hubungkan sirkit seperti gambar berikut.
3. Analisa sirkit di atas. Amati dan catat penujukkan L1 pada table dibawah ini.
INPUT OUTPUT
A B L1
0 0
0 1
1 0
1 1
4. Amati dan catat penunjukkan outputnya
INPUT OUTPUT
A B C L1 L2 L3
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
5. Rangkailah sirkit seperti gambar di bawah ini.
6. Amati dan catat penunjukkannya dalam table di bawah ini.
INPUT OUTPUT
A B C L
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
7. Ulangi lagi seluruh percobaan yang telah anda lakukan dengan menggunakan komponen CMOS 4025. Dan tegangan catu antara 3 sampai 15 V.
8. Tuliskan kesimpulan yang anda dapatkan.
PERTANYAAN :
1. Sebuah gerbang dengan 3 input terdiri dari H – H dan L. Bagaimana outputnya ?
2. Bila salah satu input dari NOR Gate adalah High sedang input-input yang lainnya keduanya adalah High atau Low. Bagaimana outputnya ?
PERCOBAAN 6
THEORI DE MORGAN
TUJUAN :
1. Dapat membuktikan hokum De Morgan.
2. Dapat mengamati beberapa implentasi dari theori De Morgan.
3. Dapat mengambarkan rangkaian sebagai implementasi dari theori De Morgan.
4. Dapat menentukan fungsi output sebagai implementasi theori De Morgan.
PENDAHULUAN :
Untuk dapat menyelesaikan suatu fungsi-fungsi logic dipergunakan berbagai macam rumus. Salah satunya adalah De Morgan, theori yang berasal dari Aljabar Boolean. Theori De Morgan inni banyak digunakan untuk menyerderhanakan fungsi logic yang sangat rumit (komplek), sehingga fungsi output menjadi sederhana.
Adapun rumus dari De Morgan adalah sebagai berikut :
B = A . BA + 
B = A + BA . 
Kalaupun digambarkan 2 variabel input itu adalah sebagai berikut :
1.
2.
Dalam percobaan di bawah ini, akan diperlihatkan suatu pembuktian rangkaian NAND dan rangkaian NOR, menggunakan bermacam-macam gerbang dan penyederhanaan fungsi 2 output, menggunakan theorema De Morgan.
Contoh :
C ]B ) . A + F = [ ( A . B ) + C ] disederhanakan menjadi [ (
PERALATAN :
1. Pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
2. IC. 7400, IC 7402, IC 7404, IC 7408 DAN IC 7432
3. Kabel-kabel penghubung.
LANGKAH KERJA :
I. A. AND GATE.
1. Rangkailah sirkit seperti di tunjukkan pada gambar di bawah ini :
2. Amati output dan catat pada daftar kebenaran berikut.
INPUT OUTPUT
A B L1 AND
1 1
1 0
0 1
0 0
3. Bandingkan dengan output AND gate apakah sama ?
B. OR GATE
1. Susunlah rangkaian seperti berikut :
2. Lengkapi table di bawah ini, dengan mengamati outputnya.
INPUT OUTPUT
A B L
0 0
0 1
1 0
1 1
3. Bandingkan outputnya dengan output dari OR Gate, apakah sama atau berbeda.
( A + B ? A + B )
II. IMPLEMENTASI DARI THEORI DE MORGAN
B = A . BA + 
1. Buatlah rangkaian sebagai berikut
2. Lengkapi table kebenaran di bawah ini dengan fungsi output
INPUT OUTPUT
A B L
0 0
0 1
1 0
1 1
3. Bandingkan outputnya dengan output dari NAND Gate
Apakah BA +  ? A . B
4. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut
Catatat : Rangkaian di atas dapat disederhanakan menjadi.
5. Lengkapi tabel berikut, berdasarkan langkah gambar 4.
INPUT OUTPUT
A B L
0 0
0 1
1 0
1 1
6. Bandingkan outputnya dengan output NOR Gate.
BA .  ? A + B
7. C ] = [ ( A . B ) + C ]B ) . A + Diketahui F = [ (
8. Hubungkan rangkaiannya seperti gambar di bawah ini.
Catatat : Rangkaian di atas dapat di sederhanakan sebagai berikut :
9 Lengkapi table berikut ini, berdasarkan pengamatan saudara.
INPUT OUTPUT
A B C L
1 1 1
1 1 0
1 0 1
1 0 0
0 1 1
0 1 0
0 0 1
0 0 0
Rangkaikan sirkit di bawah ini :
9. Lengkapi table berikut :
INPUT OUTPUT
A B C L
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
III. IMPLEMENTASI FUNGSI OR MENGGUNAKAN NAND GATE
1. Buat rangkaian sebagai berikut :
Catatat : Rangkaian di atas apabila di sederhanakan menjadi.
2. Lengkapi table berikut ini :
INPUT OUTPUT
A B L
0 0
0 1
1 0
1 1
3. Bandingkan outputnya dengan output OR Gate apakah :
B =A .  B = A + BA + 
IV. IMPLEMENTASI FUNGSI AND MENGGUNAKAN NOR GATE
1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut :
2. Lengkapi table di bawah ini
INPUT OUTPUT
A B L
0 0
0 1
1 0
1 1
3. Bandingkan dengan output AND Gate
BA +  ? A . B
PERTANYAAN :
1. Fungsi dari AND tidak mungkin dibuat dari …… Gate.
a. AND. b. OR c. NAND d. NOR
2. Bila dilengkapi dengan NAND gate akan dibuat sebuah fungsi dari OR dengan 2 input maka minimal dibutuhkan sebanyak.
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
3. Output dari sirkit berikuit :
a. AB b. AB BA + c. d. A + B
4. Gambarkan rangkaian yang mempunyai AND dengan menggunakan sebuah NOR Gate dan beberapa inverter.!
PERCOBAAN 7
GERBANG EX-OR
TUJUAN :
1. Dapat merangkai sirkit Ex-OR.
2. Menganalisa fungsi dari Ex-OR.
3. Membuat tabel kebenaran dari Ex-OR.
PENDAHULUAN :
Output Ex-OR akan berlogik 1 bila kedua inputnya berlawanan. Output akan berlogik 0 bila kedua input berlogik sama.
A.BB + Persamaan : F = A.
DAFTAR PERALATAN :
1. Pesawat latih rangkaian terintegrasi.
2. IC 7404, IC 7400, IC 7402, IC 7408, IC 7432, IC 7486
LANGKAH KERJA :
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.
2. Amati dan catat hasil penunjukkan outputnya pada tabel kebenaran di bawah ini.
INPUT OUTPUT
A B L
0 0
0 1
1 0
1 1
3. Kemudian rangkaian sirkit seperti gambar di bawah ini.
4. Amati L1 dan lengkapi tabel kebenaran berikut:
INPUT OUTPUT
A B L
0 0
0 1
1 0
1 1
5. Kemudian rangkaian seperti gambar di bawah ini.
6. Amati L1 dan lengkapi tabel kebenaran dibawah ini :
INPUT OUTPUT
A B L
0 0
0 1
1 0
1 1
7. Sekarang gantilah IC tadi dengan 7486 rangkailah sirkit berikut dengan memperhatikan sambungan-sambungan seperti berikut :
8. Lengkapi daftar kebenaran di bawah ini :
INPUT OUTPUT
A B L
0 0
0 1
1 0
1 1
9. Buatlah kesimpulan.
PERCOBAAN 8
FLIP – FLOP S – C
TUJUAN :
1. Dapat menganalisa kerja flip flop S – C yang disusun dari gerbang NOR.
2. Dapat menjelaskan kondisi balapan (terlarang) pada flip – flop S – C.
3. Dapat menganalisa kerja FF S – C yang dibuat dari gerbang NAND.
4. Dapat menjelaskan cara kerja FF S – C yang dilengkapi dengan ENABLE.
5. Dapat menjelaskan cara kerja FF S –C yang dilengkapi dengan PRESET (DC SET) dan CLEAR (DC CLEAR).
6. Dapat menyebutkan perbedaan antara ENABLE dan CLOCK pada Flip Flop.
PENDAHULUAN :
Flip Flop S –C adalah sebuah sirkit logik yang mempunyai dua kemungkinan kedudukan atau bi – stabil (MEMORY). Sirkit itu di susun sedemikian rupa sehingga kalau ada suatu taraf siap berfungsi (enable) pada S (C adlah kedudukan lawannya) akan menghasilkan Output Q = tinggi dan kalau ada taraf siap berfungsi pada C (dengan S pada kedudukan lawannya) maka akan menghasilkan.
Q = RENDAH
Taraf siap berfungsi berlogik TINGGI dan RENDAH, tergantung pada flip – flop yang dipakai, dan akan menyebabkan respon output tertentu apabila taraf siap berfungsi itu dipasang pada input-inputnya.
KONDISI BALAPAN (TERLARANG)
Kalau kedua input FF S – C dasar berada pada kondisi C = TINGGI, S = TINGGI kemudian diset bersama-sama C = RENDAH, S + TINGGI maka akan terjadilah kondisi BALAPAN (RACE). Kalau terjadi kondisi balapan maka Q tak dapat diramalkan.kondisi outputnya Q dan
PERALATAN :
1. IC 7402, IC 7404, IC 7408, IC 7432
2. Pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
LANGKAH KERJA :
A. FLIP – FLOP S – C YANG DIBUAT DARI GERBANG NOR.
1. Rangkaikan IC 7402 pada papan eksperimen yang terdapat pada pesawat latih seperti pada sirkit di bawah ini.
2. Atur saklar data logik sesuai dengan kombinasi kemungkinan yang Q =tercantum pada tabel kebenaran. Amati dan catat output Q = L1 dan L2.
Tabel Kebenaran Gerbang NOR IC 7402
INPUT OUTPUT
C = SW2 S = SW1 Q = L1 Q = L2
0 1
0 0
1 0
0 0
1 1
Catatat :Tiap saat saklar data pada posisi RENDAH, dan S = RENDAH outputnya bertahan pada kedudukan semula.
3. Buatlah kesimpulan.
4. Lepaskan sebagian rangkaian SW2, masukkan pada sirkit SW1, kemudian sisipkan rangkaian INVERTER dua buah seperti pada gamabr di bawah ini :
5. Atur saklar data SW! ke TINGGI kemudian ke RENDAH. Buatlah kesimpulan apa yang dapat anda ambil dari percobaan langkah 5 ini.
B. FLIP – FLOP S – C YANG MENGGUNAKAN GERBANG NAND.
1. Pasanglah 2 buah gerbang NAND pada papan eksperimen.
2. Rangkaikan sirkitnya seperti pada gambar di bawah ini.
3. Atur saklar data sesuai dengan yang tercantum pada kolom input tabel kebenaran FF. Amati dan catat output yang ditunjukkan LED L1 dan L2.
INPUT OUTPUT
C = SW2 S = SW1 Q = L1 Q = L2
0 1
1 1
1 0
1 1
0 0
4. Bandingkan outputnya dengan output pada FF SC yang disusun dari gerbang NOR. Tuliskan perbedaannya ?
5. Bilamanakah terjadi kondisi balap pada FF SC dari gerbang NAND ?
C. FLIP FLOP S – C DENGAN ENABLE.
1. Buatlah sirkitnya seperti pada gambar di bawah ini.
2. Atur saklar data seperti yang terdapat pada kolom input kemudian catat output-outputnya yang ditunjukkan pada L1 dan L2.
INPUT OUTPUT
S = SW3 C = SW2 ENABLE = SW1 Q = L1 Q = L2
0 0 0
0 0 1
0 0 0
0 1 0
0 1 1
0 1 0
1 0 0
1 0 1
1 1 1
3. Dari percobaan di atas buatlah kesimpulan.
4. Sekarang input C dan S tekan perlahan-lahan TINGGI. Bilamanakah terjadi perubahan kondisi. Sebutkan dua kemungkinan, yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi balapan (terlarang).
5. Selama enable TINGGI bagaimanakah hubungan anatara output dan input ?
6. Gambarkan simbolnya.
D. FLIP –FLOP SC DENGAN PRESET DAN CLEAR.
1. Apakah input Preset dan Clear itu ?
2. Bagaimana sifat input logik ini ?
3. Susunlah IC 7402, IC 7408 dan IC 7432 pada pesawat latih seperti dibawah ini.
Gambar rangkaian di atas dapat ditampilkan dengan lebih sederhana.
4. Atur saklar-saklar 1 s/d 5 sesuai dengan tabel di bawah ini.Amati dan catat input.
Tabel Kebenaran FF S – R dengan PRESET dan CLEAR
INPUT OUTPUT
CLEAR PRESET S R E Q = L1 Q = L2
0 0 0 0 0
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 0
0 0 1 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 0 1
0 1 0 1 0
0 1 0 1 1
0 1 1 0 0
0 1 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 0 1 1
1 0 1 0 0
0 0 0 0 0
5. Kalau preset = TINGGI dan Q = TINGGI bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi yang lain ?
6. Q = TINGGI bagaimana pula pengaruhnya terhadapKalau C = TINGGI dan kondisi yang lain ?
7. Jika P dan C kemabli RENDAH, bagaimanakah kedudukan FF ketika itu ?
8. Setelah saklar data sebagai berikut C = TINGGI, R = RENDAH, P = TINGGI dan C = RENDAH.
9. Q. Ini disebut kondisi output NON VALID denganAmati dan catat Q, PRESET TINGGI, dengan definisi :
Q sebuah elemen memori bi stabil harus dalamOutput – output Q dan kondisi berlawanan.
Untuk membetulkan kesalahan itu rangkaian kembali sirkit itu seperti di bawah ini.
10. Apakah FF SC itu, jelaskan berdasarkan kesimpulan dari percobaan anda.
11. Apabila pada FF SC ditambahkan input ENABLE. Bagaimanakah pengaruh input S dan C.
12. Mengapakah DC Clear dan DC Set disebut input-input kontrol. Q.Bagaimanakah pengaruh masing-masing input kontrol itu terhadap Q dan
13. Bolehkah input – input kontrol itu siap berfungsi bersama – sama ? Kapankah terjadi kondisi balapan (terlarang).
PERTANYAAN :
1. Kalau input – input pada FF SC (atau RS) dalam keadaan R = RENDAH, ENABLE = TINGGI, DC Set (PRESET = RENDAH, DC Clear = TINGGI. Bagaiamana kondisi Output Q.
2. Bilakah S – C FF dengan Clock atau berubah kedudukan ?
3. Kapankah kondisi input akan menghasilkan Q = TINGGI, untuk SC FF dengan Set dan Clear ?
PERCOBAAN 9
FLIP – FLOP D YANG DI CLOCK
TUJUAN :
1. Dapat membedakan sifat- – sifat FF D LATCH dengan FF D.
2. Mengindentifikasi cara kerja ENABLE dan EDGE TRIGGER.
3. Dapat menentukan waktu SET – UP.
4. Dapat mengubah POSITIP EDGE TRIGGER menjadi NEGATIP EDGE TRIGGER.
PENDAHULUAN :
FF D yang di Clock dan D type Lacth keduanya adalah sirkit memory dengan input tunggal. Input tunggal diperoleh dengan menambah sebuah inverter pada input – input sirkit SC dasar. Ini untuk meyakinkan atau menjamin agar input S dan C selalu dalam keadaan yang berlawanan, jadi meniadakan kemungkinan kondisi balapan (terlarang). Logik yang terdapat pada input D di transferkan pada output Q dari elemen memory, itu dengan dua cara yang berbeda, meskipun hasilnya sama.
Kerja dari kedua elemen memory itu adalah :
a. D – Lacth : setiap perubahan data pada input akan ditransfer ke output kapan saja apabila taraf logik tinggi (High) terdapat pada input ENABLE. Selama Latch itu siap berfungsi (Enable) Q akan mengikuti inputnya.
b. FF D : data pada input akan di transfer ke output apabila poerubahan dari suatu taraf logik ke taraf logik yang lain (Leading Edge atau Trailling Edge) terjadi pada input clock.
INPUT OUTPUT
D Clock/ Enable Q Q
Rendah Tak ada Tak ada perubahan Tak ada perubahan
Rendah ada Rendah Tinggi
Tinggi Tak ada Tak ada perubahan Tak ada perubahan
Tinggi ada Tinggi Rendah
D Lacth adalah suatu hasil modifikasi dari FF SC yang dapat menghilangkan kondisi input yang dapat mengakibatkan kondisi terlarang (Race Condition). Dalam percobaan ini D Lacth akan dipelajari dan konsep dari “ Mentigger dengan Tebing “ (Edge Triggering) pada FF D akan diperkenalkan.
PERALATAN :
1. Pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
2. IC 7404, IC 7408, IC 7402.
LANGKAH KERJA :
A. D – LACTH.
1. Pasangkan IC 7404 dan 7408 pada pesawat latih rangkaian terintegrasi.
2. Rangkaikanlah FF SC yang dimodefikasi seperti di bawah ini.
3. Atur saklar data sseperti yang tercantum dalam tabel kebenaran di bawah ini dan catat penunjukkan L1 dan L2.
Tabel Kebenaran Flip – Flop D – Lacth
INPUT OUTPUT
D – SW2 Enable – SW1 L1 – Q QL2 –
0 0
0 1
0 0
1 0
1 1
1 0
4. Pasanglah sebuah IC 7475 Quad D Latch pada peasawat latih Rangkaian Terintegrasi.
5. Rangkaikan sirkit seperti berikut :
6. Aturlash saklar ENABLE SW2 pada TINGGI.
Atur output data SW1 pada RENDAH
7. Amati Output L1 dan catat.
8. Bilamanakah sebuah FF typt Lacth akan menstanfer data dari input ke outputnya ?
9. Atur saklar ENABLE SW2 ke Rendah, atur saklar data SW1 ke RENDAH, kemudian ke TINGGI.
10. Amati gejalanya. Apakah yang dapat anda jelaskan tentang hal itu.
B. FF D yang DITRIGGER dengan TEBING POSITIP (LEADING EDGE) lengkap dengan DC set (proset) serta DC Clear.
Sering kali pada sirkit digital diinginkan untuk mengambil “SAMPLE “ data input pada suatu waktu. Tipe teknik “SAMPLING “ ini disebut “ Edge Triggering “ dan hal itu seolah – olah meniadakan kemungkinan terjadinya perubahan data input selama (ketika) data itu ditransfer ke outputnya.
1. Pasanglah dua buah IC 7410 (Triple 3 Input NAND Gate) pada pesawat latih.
2. Rangkailah sirkitnya seperti di bawah ini.
3. Aturlah saklar data Sw1 dan SW2 seperti yang ditunjukkan pada tabel kebenaran untuk edge trigger D FF. Atur sakalar data SW4 dan SW5 pada TINGGI. Amati dan catat penunjukkan indikator L1.
Catat R – T menunjukkan bahwa perubahan saklar data adalah dari RENDAH ke TINGGI dan T – R adalah sebaliknya.
Input Output
D = SW2 CLK = SW1 Q = L1
0 T – R
0 R – T
1 T – R
1 R – T
4. Bandingkan output tabel kebenaran FF yang di trigger oleh Edge dengan tabel kebenaran Lacth.
Jelaskan perbedaannnya ?
5. Atur sakalar data SW1 ke TINGGI, ubahlah posisi SW2 RENDAH ke TINGGI.
Analisa apa yang terjadi ?
6. Mengapa gejala pada langkah 5 itu terjadi ?
7. Tuliskan jenis pentriggeran FF yang anda pakai.
8. Ulangi langkah llima dengan saklar data SW1 = RENDAH.
9. Aturlah saklar data SW4 = RENDAH. Atur saklar-saklar SW1 dan SW2 seperti yang ditunjukkan pada tabel kebenaran dari Edge Trigger D FF. Amati dan catat output yang terjadi.
10. Atur saklar data SW4 ke TINGGI dan SW5 ke RENDAH.
Atur saklar data SW1 dan SW2 seperti yang ditunjukkan dalam tabel kebenaran dari Edge Trigger D FF. Amati dan catatlah outputnya.
11. Apakah pada taraf TINGGI atau rendah yang mengaktifkan SC set (Preset) dan DC Clear ?
Jelaskan !
C. EDGE TRIGGERED D FF (Operasi Dinamik).
1. Pasanglah IC 7474 (Dual D FF) pada pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
2. Konstruksikanlah sirkitnya seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
3. Aturlah saklar data SW1 pada Rendah kemudian pada TINGGI.
Amatilah transfer data ke outpuut. Tuliskan kesimpulan yang anda dapatkan.
4. Jenis pentriggeren apakah yang diperlukan dalam hal ini ?
D. Waktu SET – UP
Waktu set – up untuk FF D didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh data untuk berada pada input D sebelum transit (edge) clock terjadi. Spesifikasi ini di singkat dengan t – set – up dan definisi umumnya adalah :
Waktu SET – UP adalah interval waktu, selama sebuah sinyal clock terpasang.
1. Ubahlah susunan sirkit seperti pada gambar di bawah ini.
2. Atur saklar data SW1 beberapa kali ke TINGGI kemudian ke RENDAH.
3. Data sampai di input D aklan clock pada saat yang bersamaan, jadi dalam hal ini tidak dijumpai syarat –syaratnya t – set – up. Amati dan catat output yang terjadi. Keterangan t – set – up untuk 7474 (Dual D FF) adlah 20 ns sebelum terdapat transit positip. Data harus ada pada saat ini untuk diambil samplenya.
4. Pasanglah sebuah IC 7404 Hex Inverter pada pesawat latih rangkaian.
5. Ubahlah rangkaian semula menjadi seperti pada gambar di bawah ini.
6. atur sasklar data SW1 pada TINGGI kemudian RENDAH beberapa kali.
7. Analisa output yang terjadi.
8. Pada input manakah data akan datang lebih dahulu ?
9. Karena datanya datang di D lebih dahulu kira-kira 40 ns maka dijumpai syarat t – set – up sehingga output selalu tinggi ditransfer ke output.
10. Gambarkan diagram waktu dari percobaan di atas.
11. Tuliskan kesimpulan dari percobaan ini.
PERTANYAAN :
1. Pada kondisi yang bagaimana pada D Lacth terdapat tset up ?
2. Kapankah waktu set – up diperlukan untuk IC 7474 (Edge Triggered D FF) ?
PERCOBAAN 10
MASTER SLAVE J – K FF
TUJUAN :
1. Agar dapat menjelaskan cara kerja dari Master Slave JK FF.
2. Agar dapat menganalisa kerja dari Master Slave JK FF.
3. Agar dapat menyebutkan keuntungan dari Master Slave JK FF.
PENDAHULUAN :
Ada beberapa hal yang sangat menguntungkan dengan Master Slave JK FF ini bila dibandingkan dengan RS FF yang sebelumnya. Seperti telah diketahui dalam RS FF menpunyai kondisi terlarang apabila kedua input mempunyai kedudukan yang sama, misalnya pada RS FF yang dibuat dari NAND Gate terjadi kondisi terlarang apabila kedua input R dan S berkedudukan rendah. Begitu pula RS FF yang dibangun dari NOR Gate terjadi keadaan terlarang apabila kedua inputnya berkedudukan tinggi. Kedua macam keadaan terlarang seperti pada RS FF di atas tadi tidak terjadi pada Master Slave JK FF ini. Hal inilah merupakan keuntungan dari penggunaan Master Slave JK FF.
Pada percobaan berikut ini akan dilaksanakan percobaan untuk menganalisa kerja Master Slave JK FF tersebut.
ALAT / BAHAN :
1. 2 buah IC 7410.
2. 1 buah IC 7402.
3. 1 buah IC 7400
4. 1 buah IC 7404
5. 1 buah IC 7408
6. Pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
LANGKAH KERJA :
1. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar berikut ini :
2. Atur saklar SW2 pada kedudukan Rendah SW1 (kedudukan normal) ?
3. Amati dan catat penunjukkan lampu menurut tabel di bawah ini.
INPUT OUTPUT
SW1 SW2 SW3 L1 L2 L3 L4
0 0 0
0 0 1
0 0 0
0 1 0
0 1 1
0 1 0
1 0 0
1 0 1
1 0 1
1 1 0
1 1 1
1 1 0
4. Dari tabel di atas berikan komentar tentang kerja dari Master Slave JK FF inni ?
B. JK FF dengan IC 7474.
1. Hubungkan rangkaian seperti berikut ini.
2. Lakukan pengamatan seperti langkah menurut tabel berikut ini :
Tabel 2
INPUT OUTPUT
SW1 SW2 SW3 L1 L2
0 0 1
0 0 0
0 0 1
0 1 1
0 1 0
0 1 1
1 0 1
1 0 0
1 0 1
1 1 1
1 1 0
1 1 1
3. Bandingkan hasil pengamatan percobaan bagian A dengan hasil pengamatan percobaan bagian B.
PERTANYAAN :
1. Jelaskan tentang cara kerja dari Master Slave JK FF tersebut ?
2. Dari hasil pengamatan (tabel 1 dan tabel 2) apakah ada perbedaan ? kalau ada jelaskan perbedaan tersebut ?
PERCOBAAN 11
REGISTER GESER (SHIFT REGISTER)
TUJUAN :
1. Dapat merangkai Register Geser 4 Bit.
2. Dapat menganalisa Register Geser 4 Bit yang dibuat dari FF type D.
3. Dapat menganalisa kerja Register Geser 4 Bit IC Universal.
4. Dapat menganalisa operasi Register Geser 8 Bit IC Tipikal.
PENDAHULUAN :
Sebuah Register Geser adalah sederetan seri FF yang dikonfigurasikan dengan output FF yang satu disambungkan dengan input FF berikutnya.
Semua input dari FF disatukan dan dapat mengsinkronkan transformasi data. Perpindahan data dari output yang berikutnya akan terjadi saat tebing awal atau tebing akhir dari pulsa clock. Ini tergantung dari jenis FF yang dipakai.
Register Geser diklasifikasikan dalam 3 golongan :
a. Metode Perencanaan Data (Serial – In Serial Out, Serial – In Parallel – Out, Parallel – In Serial – Out).
b. Arah Perpindahan Data (Geser Kanan, Geser Kiri, Geser Dua Arah).
c. Panjang dari Bit (Binary Digit).
PERALATAN :
1. Pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
2. 2 buah IC 7474 (Dual D FF).
3. 1 buah IC 7486 (Quad EX – OR).
4. 1 buah 74164 (8 bit Serial – In Parallel – Out Shift Register ).
5. 1 buah 74194 (Universal Shift Register).
LANGKAH KERJA :
A. Register Geser Serial – In Parallel – Out.
1. Hubungkanlah 2 buah IC 7474 seperti pada gambar di bawah ini.
2. Atur sasklar data SW1, SW2, dan Sw3 ke Rendah (Low). Apakah yang terjadi saat SW1 = Low.
3. Atur saklar Sw1 dan Sw2 ke Tinggi (High). Pada saaat ini bagaimana kondisi input dan output dari FF ?
4. Atur saklar SW3 dari Low ke High ke Low lagi. Apa maksud pengaturan saklar ini dan apa yang terjadi pada output.
5. Catatan : Untuk selanjutnya simbil transisi dari :
6. Low ke High ke Low =
7. High ke Low ke High =
8. Dengan melakukan pengaturan Sw3 ulangi langkah 4 sekalil lagi, apakah yang telah anda lakuakan ?
9. Amati dan catat apa yang terjadi.
10. Atur sakalar SW3  beberapa kali.
11. Buatlah kesimpulan apa yang terjadi dari langkah 6 ini.
B. Operasi Dinamis Shift Register Serial – In Parallel – Out.
I. Ring Counter.
1. Buatlah rangkaian D FF seperti gambar berikut :
2. Atur saklar data Sw1 le Low dan amati serta catat output (L1, L2, L3 dan L4). Konversikan kedudukan Shift Register dalam Biner.
3. Apakah yang anda lakukan saat SW1 = Low.
4. Atur saklar SW1 ke High. Bagaimana kondisi Preset dan Clear saat inni. Amati dan Catat apa yang terjadi.
5. Anda telah menganalisa rangkaian Ring Counter. Untuk apa biasanya Ring Counter ini digunakan ?
6. Fungsi Ring Counter ini sering disebut Timing Slot Generator.
II. Pseudeo Random Binary sequence Generator.
Sebuah Pseudeo Random Binary sequence (PRBS) adalah sebuah generator yang memperagakan sifat-sifat output sebuah Random tertapi diulang setiap 2n-1 (n – jumlah FF yang digunakan pada Shift Register). Jadi suatu PRBS akan membangkitkan keadaan sebanyak 2n-1 dan kemudian terjadi lagi pada random, khusus jika n banyak. Untuk membangkitkan sebuah PRBS maka Shift Register bekerja secara Close Loop dimana input ke FF pertama didapat dari FF tingkat akhir lewat umpan balik dari EX – OR.
1. Hubungkan rangkaian seperti gambar berikut :
2. Atur saklar SW1 (data) dan SW2 ke Low. Amati dan catat5 serta jelaskan apa yang terjadi ?
3. Atur saklar data Sw1 ke High. Amati dan jelaskan apa yang terejadi ?
4. Amati dan catat penunjukkan output L1 s/d L4Atur saklar data SW2 = pada tabel PRBS.
5. Ulangi langkah 4 dan catat output-outputnya pada tabel PRBS setiap terjadi transisi clock.
Catatan :
Urutan kejadian (sequence) akan berulang setiap 15 X transisi clock (24 – 1 = 15 ).
Sequence ini disebut Pseudo – Random karena tidak muncul menurut suatu urutan tertentu, tetapi kenyataannya berulang setiap tansisi clock.
Dalam praktek tidak terdapat kejadian yang berurutan 15 bit, maka digunakan shift register yang mempunyai waktu yang lebih lama.
Tabel PRBS
Transit Clock Output
L L1 L2 L3 L4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Integrated Serial In Paralel Out Shift Register.
6. Pasanglah IC 74164 (8 bit Serial In Paralel Out Register) pada pesawat latih Tangkaian Terintegrasi.
7. Hubungkan seperti gambar berikut :
8. Atur saklar data SW1 dan SW2 ke Lo juga atur saklar SW3 ke Lo – Hi. Amati dan jelaskan maksud dari pengaturan saklar tersebut.
9. Atur saklar Sw1 ke Hi. Apa maksud dari langkah ini.
10. Ingat IC 74164 adalah IC yang ditrigger olehAtur saklar Sw2 tebing positip.
Jelaskan apa yang terjadi pada rangkaian ini.
11. Hubungkan logoc clip ke IC 74164.
12. Atur saklar data SW1 ke Lo yang berarti …………………..
13. Atur saklar data Sw2 sebanyak 7X. Amati bit ketika bergerak melalui Register.
14. Buatlah kesimpulan apa yang terjadi untuk langkah 6 s/d 8.
C. Register Geser Universal.
Geser ke Kanan (Shift Right)
1. Pasanglah IC 74194 dan hubungkan seperti gambar berikut :
2. Atur saklar data sebagai berikut :
SW1 = Lo ke Hi
SW2 = Lo
SW3 = Hi
SW4 = Lo, SW5 = Lo, SW6 = Hi
3. Tuliskan kesimpulan apa yang anda dapatkan dari langkah 2.
4. sebanyak 4X.Atur saklar SW2
5. Bagaimana pergeseran data dari L1 sampai ke L4.
6. Jelaskan dengan singkat dan jenis tigger yang manakah yang diperlukan oleh IC 74194.
Geser ke Kiri (Shift Left)
1. Atulah saklar data sebagai berikut :
SW1 = Lo – Hi
SW2 = Lo, SW3 = Lo , SW4 = Hi, SW5 = Hi, SW6 = Lo .
2. Tuliskan apa maksud dari pengamatan saklar-saklar tersebut.
3. Amati dan catat apa yang terjadi pada output-output.Atur Sw2
4. Atur saklar data Sw3 = Hi dan SW4 = Lo.
Tuliskan konfigurasi yang terjadi.
5. sebanyak 4X dan amati serta catat bagaimana pengisian dataAtur SW2 dari register.
Catatan :
Transformasi data aini sering digunakan dalam computer dan alat Bantu computer (Peripheral), Transfer data antara suatu Komputer dengan peripheral sering dalam bentuk formal seri dan manipulasi data dalam Komputer biasanya dalam format parallel.
PERTANYAAN :
1. Apa yang dimaksud dengan timing slot generator ?
2. Apakah perbedaan yang terdapat antara serial in parallel out register dengan parallel in serial out reghister. Jelaskan ?
3. Dapatkah IC 74164 (8 bit Register) digunakan untuk sebagai converter parallel ke seri ?
PERCOBAAN 12
PENCACAH ASINKRON (ASYNCHRONOUS COUNTER)
TUJUAN :
1. Dapat menganalisa cara kerja pencacah naik asinkron.
2. Dapat menganalisa cara kerja pencacah turun asinkron.
3. Dapat membandingkan sifat masing-masing Pencacah asinkron.
PENDAHULUAN :
Suatu Pencacah Asinkron (Ripple) merupakan serangkaian flip-flop yang dihubungkan secara seri dengan cara output flip-flop yang pertama menjadi input FF yang berikutnya.
Pulsa dari clock menjadi input untuk FF yang pertama dan akan menyebabkan perubahan pada kondisi output untuk saat yang dikehendaki (correct edge). Kemudian output FF ini akan men-tigger input clock dari FF yang berikutnya juga pada saat yang dikehendaki.
Dengan cara inni pulsa akan berdenyut (ripple) dari suatu FF ke FF yang lain sampai ke yang terakhir dari rangkaian seri tersebut.
Ingatlah bahwa pada output suatu FF akan membagi dengan factor 2, maka ripple counter dapat menghitung dari angka 0 sampai 2n-1 (n – jumlah FF yang dihubungkan seri).
Modula suatu Counter adalah jumlah perubahan kondisi yang mungkin dapat terjadi.
Modulo Counter dikontrol oleh suatu rangkaian umpan balik (feedback) yang menentukan batas dari jumlah perubahan (kondisi) yang trerjadi.
Dalam percobaan ini akan dianalisa dasar dari Ripple Counter dan definisi dari Modulo.
PERALATAN :
- Pesawat latih Rangkaian Terintegrasi.
- 1 buah IC 7404
- 2 buah IC 7476
- 3 buah 7400
- Numeric Display.
LANGKAH KERJA :
A. Pencacah Naik Asinkron.
1. Pasang dua buah IC 7476 dan 1 buah 7404 serta hubungkan seperti gambar berikut ini :
2. Atur saklar data SW1 ke Hi
3. Amati dan catat penunjukkan output L1 sampai L4 dan konversikan ke decimal, pada tabel pencacah asinkron ini.
Tabel Output Pencacah Naik Sinkron.
Input Output
Banyaknya Clock 8 = L4 4 = L3 2 = L2 1 = L1 Ekivalen Desimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Ket : Output setiap FF dimasukkan sebagai trigger clock FF berikutnya.
4. Buatlah kesimpulan mengenai data output dari FF yang duhubungkan seri.
B. Pencacah Turun Asinkron.
1. Ubahlah hubungkan rangkaian Pencacah seperti gambar berikut :
2. Aturlah saklar data SW1 ke Hi dan SW2 ke Lo – Hi. Amati dan catat apa yang terjadi pada rangkaian.
3. Catat setiap transisi yang terjadi yangAtur saklar data SW1 ke ditunjkkan oleh Li sampai L4. Konversikan ke bilangan decimal.
Tabel Pencacah Sinkron dengan Ripale Carry Output
Input Output
Banyaknya Clock 8 = L4 4 = L3 2 = L2 1 = L1 Ekivalen Desimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
4. Bandingkan tabel kedua ripple counter tersebut, dan untuk setiap berapa kali sequence akan berulang ?
C. Decade Ripple Counter.
1. Pasanglah sebuah IC 7400 dan Numeric display serta hubungkan dengan J – K FF seperti gambar di bawah ini :
2. Atur saklar data SW1 ke Lo – Hi. Amati dan catat apa yang terjadi.
3. seperti yang terdapat pada tabel DecadeAtur saklar data SW2 Counter dan catat penunjukkan output dari Numeric Display serta dari L1 sampai L4.
4. Dari tabel tersebut buatlah kesimpulan.
PERTANYAAN :
1. Apakah keuntungan/ kebaikan utama dari pencacah asinkron ?
2. Sebutkan factor yang membatasi kemampuan frekuensi maksimum sebuah pencacah asinkron.
3. Apakah yang menentukan modulo suatu Counter ?
Tabel Decode Counter.
Input Output
Banyaknya Clock 8 = L4 4 = L3 2 = L2 1 = L1 Ekivalen Desimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
PERCOBAAN 13
PENCACAH SINKRON (SYNCHRONOUS COUNTER)
TUJUAN :
1. Agar dapat menjelaskan cara kerja pencacah sinkron.
2. Agar dapat menjelaskan cara kerja pencacah sinkron untuk kerja naik (Up Copunter).
3. Agar dapat menjelaskan cara kerja pencacah sinkron untuk kerja turun (Down Counter).
4. Agar dapat membuktikan operasi dari pencacah sinkron.
PENDAHULUAN :
Cara menampilkan dari pencacah sinkron ini, tidaklah jauh beda dengan pencacah asinkron yang terdahulu. Perbedaaan yang nyata dengan pencacah asinkron adalah dalam pemberian input clock kepada setiap FF nya. Pada pencacah sinkron ini input clock dari setiap FF dihubungkan menjadi satu saluran, oleh sebab itu masing-masing FF akan secara serempak beroperasi setiap mendapatkan satu pulsa Clock. Lain halnya dengan pencacah asinkron (Riple Counter) dimana satu sama lain mempunyai salling ketergantungan yaitu setiap input clock dari FF tingkat berikutnya dikemudikan oleh output dari FF tingkat berikutnya. Dikemudikan oleh output FF sebelumnya. Dengan demikian pada pencacah asinkron inni akan terjadi suatu propagasi waktu untuk setiap bitnya. Lain halnya dengan pencacah sinkron karena seriap FF dikemudikan hanya oleh satu saluran maka tidak akan terjadi propagasi waktu yang besar antara satu bit dengan bit berikutnya.
Pada percobaan berikut akan dilakukan pula tentang kerja pencacah sinkron untuk naik (UP) maupun untuk turun (DOWN).
ALAT/ BAHAN :
1. 2 buah IC 7476
2. 1 buah IC 7410
3. 1 buah IC 7404
4. Pesawat latih rangkaian terintegrasi.
LANGKAH KERJA :
A. PENCACAH SINKRON NAIK :
1. Hubungkan rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut inni :
2. Atur SW1 pada kedudukan tinggi. Amati dan catat keadaan dari L1 s/d L4 (Langkah ini adalah untuk mereset dari pencacah).
3. Atur SW2 ke kedudukan tinggi. Amati dan catat keadaan dari lampu L1 s/d L4.
4. Atur Sw2 ke rendah lalu ke tinggi. Amati dan catat penunjukkan lampu ke dalam tabel 1.
5. Ulangi langkah 4 untuk beberapa kali dan catat penunjukkan lampu (ke dalam tabel ).
Input Output Desimal
No. Clock L1 = 20 L2 = 21 L3 = 22 L4 = 23
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
6. Dengan menganalisa dari langkah no. 4 pada saat manakah clock bekerja ?
B. PENCACAH SINKRON TURUN :
1. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar berikut ini :
2. Ulangi langkah 2 s/d 5 seperti di atas dan catat hasil pengamatan pada tabel berikut ini.
Input Output Desimal
No. Clock L1 = 20 L2 = 21 L3 = 22 L4 = 23
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3. Buatlah kesimpulan yang anda dapatkan dari percobaan yang telah dilakukan.
PERTANYAAN :
1. Dengan kata-kata sendiri berikan penjelasan tentang kerja pencacah sinkron untuk kerja naik dan turun ?
2. Berikan penjelasan tentang perbedaasn antara kerja pencacah sinkron dengan pencacah asinkron ?
3. Tuliskan beberapa keuntungan dari pencacah sinkron dibandingkan dengan pencacah asinkrin ?
PERCOBAAN 14
PENERAPAN DIGITAL COUNTER
TUJUAN :
Dapat menggunakan rangkaian Frequency Counter.
PENDAHULUAN :
Kerja dari suatu penghitung digital (digital electronic frequency) akan dapat dimengerti bila mengetahui bagaimana counter bekerja untuk suatu pengukuran.
f = n/t
f = Frekuensi rata-rata dari sinyal
n = jumlah periode (cycle) dari sinyal yangh terjadi
t = waktu (time periode)
Rangkaian dasar pengukuran f sebagai berikut :
PERALATAN :
1. Pesawat latih rangkaian terintegrasi.
2. 1 buah IC 7492 (Devide by 12 Counter)
3. 1 buah IC 7408 (Quad – 2 input AND logic probe).
4. 7490, 7493, 7476, 7404, Numeric display.
LANGKAH KERJA
A. PRESCALING :
1. Pasang IC 7492 dan hubungkan seperti gambar berikut :
2. atur SW1 = Hi dan SW2 = Hi ke Lo.
3. amati dan catat setiap transisi dari output L1 pada tabel :Atur SW1
Input Output
Jumlah Clock L1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
4. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan.
Catat : Suatu Counter dapat digunakan sebaga28i pembagi (divider) jika hanya terdapat 1 bit sebagai output.29
Pada rangkaian frequency counter membagi input sebelum rangkaian bekerja sebagai penghitung disebut PRESCALING.
B. MAIN GATE.
1. Pasang IC 7408 dan hubungkan dengan rangkaian Prescaling seperti gambar berikut ini :
2. Pasang logic probe pada output dari Main Gate.
3. Atur saklar data SW1 = Hi.
Amati dan catat outoputnya.
4. Atur saklar data SW1 = Lo.
Amati dan catat outoput yang terjadi.
5. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan.
C. DISPLAY.
1. Pasang 4 buah IC 7490 dan Numeric Display.
2. Hubungkan rangkaian sebagai berikut :
3. Atur saklar data SW1 = Lo dan SW2 = Hi ke Lo
4. Atur sakalr data SW1 = Hi
5. Amati dan catat apa yang terjadi.
6. Ulangi langkah 3
7. Atur saklar data SW1 = Hi untuk 1 detik
8. Amati dan catat penunjukkan Display.
Buatlah kesimpulan !
D. TIME BASE
Bekerjanya Main Gate untuk suatu periode waktu (t) akan mengontrol Display untuk menghitung banyaknya sinyal (n). Ketepatan waktu ditentukan oleh suatu efek pada pengukuran frekuensi input yang tepat.
1. Tambahkan IC 7476 pada rangkaian dan hubungkan seperti gambar berikut :
2. Atur saklar data Sw2 = Hi ke Lo.
Amati dan catat perhitungan setiap waktu Main Gate bekerja.l
D. RESET
Untuk memperagakan perhitungan setiap saat Main Gate bekerja maka semua Counter harus di Reset.
1. Tambahkan 1 buah IC 7404 pada rangkaian seperti gambar.
2. Catat perhitungan frekuensi yang terjadi.
3. Diagram waktu untuk Reset sebagai berikut :
E. COUNT HOLD.
Rangkaian Count Hold siap berfungsi untuk menghentikan dan mempertahankan display saat dikehendaki.
1. Hubungkan rangkaian sebagai berikut :
Catatat : Pada percobaan ini jika Display siap berfungsi (Enable atau Latch) maka digunakan Numeric Display dan rangkaian sebagai berikut :
Konfigurasi saklar data Count Hold :
SW1 Lo untuk kerja normal
SW1 Hi Counter akan menghitung lengkap 1 sequence sampai saklar Count Hold diatur Lo.
Diagram Waktu :
2. Atur saklar SW1 = Low. Amati dan catat waktu display dan waktu reset.
3. Atur saklar data SW1 = Hi.
4. Amati waktu conter untuk menghitung 1 sequence lengkap.
5. Lengkapi rangkaian dengan sebuah IC 7493.
6. Hitung frekuensi yang akan diperagakan.
7. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil yang diperagakan oleh rangkaian frekuensi Counter.
PERTANYAAN :
1. Apakah ada perbedaan antara hasil perhitungan frekuensi dengan hasil pengamatan ?
2. Mengapa ?
3. Bila input time base (t) adalah 1 k Hz, hitunglah output yang diperagakan.
4. Dirangkaian manakah terjadi sumber kesalahan frekuensi yang utama dalam sustu Counter.
PERCOBAAN 15
DEKODER DAN ENKODER
TUJUAN :
1. Dapat menjelaskan konsep Dekoder.
2. Dapat menjelaskan konsep Enkoder.
3. Menjelaskan kegunaan Dekoder dan Enkpder.
4. Menganalisa kondisi logic Input dan Output.
PENDAHULUAN :
Sebuah decoder adalah suatu rangkaian yang mendeteksi adanya input yang unik ? kondisinya dan menghasilkan output yang unik ? untuk kondisi itu. Sebagai contoh adalah decoder BCD to Desimal yang mana masing-masing kedudukan dari keempat input dideteksi dan outputnya menghasilkan logic tinggi (1) pada salah satu dari sepuluh jalur yang sesuai dengan kondisi input.
Sebuah Enkoder melakukan fungsi berlawanan dengan decoder. Enkoder ini menerima sebuah atau lebih sinyal dalam bentuk yang belum dikodekan dan menghasilkan suatu kode yang dapat diproses oleh rangkaian logic lainnya.
PERALATAN :
1. 1 buah IC 7402
2. 1 buah IC 7404
3. 1 buah IC 7408
4. 1 buah IC 7410
5. 1 buah IC 7432
6. 1 buah IC 7442
7. Pesawat latih Digital.
8. Kawat penghubung.
LANGKAH KERJA :
1. Pasanglah IC 7404 dan sebuah IC 7408 pada papan percobaan.
2. Rangkaialah sirkit percobaan seperti dibawah ini :
3. Aturlah saklar seperti yang tertera pada tabel output dari decoder 2 : 4 (Two to Four Line).
Tabel Kebenaran 2 : 4
Input Output
B A = SW1 L1 = 0 L2 = 1 L3 = 2 L4 = 3
0 0
0 1
1 0
1 1
4. Bagaimana kedudukan input setelah keluar decoder ?
…………………………………………………………………………………………..……………….
5. Jangan lepaskan sairkit ini, karena akan dipakai pada percobaan berikutnya.
Dekoder BCD to Decimal :
1. Pasanglah sebuah decoder BCD ke Desimal dengan menggunakan IC 7442.
2. Rangkaialah sirkitnya seperti dibawah ini :
3. Aturlah saklar data seperti ditunjukkan pada tabel kebenaran.Catatlah penunjukkan outputnya pada kaki 1 – 7 dan 8 – 10.
INPUT OUTPUT
D = C = B = A = 0 : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : 8 : 9 :
SW6 SW5 SW4 SW3 Pin 1 Pin 2 Pin 3 Pin 4 Pin 5 Pin 6 Pin 7 Pin 8 Pin 9 Pin 10
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
4. amati suatu kedudukan output tunggal apakah ditentukan oleh kedudukan rendah atau tinggi.
5. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatan praktek yang kalian lakukan.
Enkoder 4 : 2
1. Pasanglah sebuah IC 7432 pada papan percobaan.
2. Rangkaiakan sirkitnya seperti dibawah ini.
3. Aturlah saklar data seperti yang ditunjukkan pada tabel kebenaran. Catatlah penunjukkan L1 dan L2.
Tabel Kebenaran Enkoder 4 Jalur
Input Output
SW6 = 3 SW5 = 2 SW4 = 1 SW3 = 0 B = L2 A = L1
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 0
1 0 0 0
KESIMPULAN :
Sebuah input tunggal dikodekan pada dua jalur. Dalam praktek sebuah Enkoder menerima data tunggal (misalnya dari saklar instrument) kemudian mengkodekan input ini, untuk dipergunakan oleh sirkit lainnya.
PERTANYAAN :
1. Untuk memperagakan memerlukan bagian-bagian sirkit sebagai berikut :
a. BCD Desimal, Enkoder.
b. BCD Desimal, Dekoder.
c. Desimal BCD Enkoder.
d. Desimal BCD Dekoder.
2. Seandainya output biner 4 bit disambungkan ke input-input sebuah peraga angka maka peraga angka itu akan :
a. Tak betul kerjanya.
b. Membaca semua kedudukan input biner.
c. Membaca semua kedudukan RRRR ke TRRI (R = Rendah, T = Tinggi) dari input biner dengan biner.
d. Membutuhkan suatu converter kode BCD ke Biner.
3. Dekoder decimal ke BCD 7442 menghasilkan output …….. untuk masing-masing kedudukan input yang di deteksi.
a. Tinggi b. Rendah.
4. Sebuah converter kode mengenablekan satu output untuk setuiap kedudukan tunggal yang dideteksi.
a. Benar b. Salah.
5. Mengapa tidak ada output pada kondisi input 1010 sampai 1111 pada rangkaian Dekoder ?
PERCOBAAN 16
MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER
TUJUAN :
1. Dapat menjelaskan konsep Multiplexer dan demultiplexer.
2. Merangkai Multiplexer dan Demultiplexer.
3. Membuktikan cara kerja Multiplexer dan Demultiplexer.
PENDAHULUAN :
Sebuah muiltiplexer adalah suatu sirkit atau piranti (device) yang didalamnya dapat mengkanalkan jalur-jalur data menjadi suatu output tunggal secara selektif. Secara umum Multiplexing dapat dianggap sebagai penyampuran sinyal-sinyal darisumber yang multiple ke output yang lebih sedikit jumlahnya.
Sedangkan Demultiplexer mengambil data dari satu sumber kemudian mendistribusikan darta-data itu ke jalur output sesuai dengan suatu pola tertentu yang dipilih sebelumnya.
PERALATAN :
Pesawat Latih Digital.
IC : 7404 1 buah
7408 1 buah
7432 1 buah
7474 1 buah
7476 1 buah
LANGKAH KERJA :
A. MULTIPLEXER
B. 1. Buuat rangkaian sebagai berikut ini dan peraga angka.
3. atur SW 1 ke tinggi ; dan preset timming slot gen (SW5 sebentar ke rendah].
4. Saklar data di atur pada kedudukan seperti pada tabel multiplexer; di bawah ini catatlah menunjukkan peraga multiplexer. Catatlah penunjukkan L1 s/d L4, input data mana saja yang di doblekan .
Agar jalur data siap berfungsi [enble] secara berurutan maka atur saklar SW6.
Tabei Kebenaran Multiplexer.
Input Out put
D=SW1 C=SW2 B=SW3 A=SW4 L4 L3 L2 L1
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 0
0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 0 0 1 0 0
0 1 0 1 0 1 0 1
0 1 1 0 0 1 1 0
0 1 1 1 0 1 1 1
1 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 1
5. Kali ini sirkit SLOT GENERATOR jangan dibongkar, karena akan dipergunakan dalam percobaan berikut.
6. DEMULTIPLEXER :
7. 1. Pasanglah komponen-komponen IC pada pesawat latih dengan diagram rangkaian seperti di bawah.
8. Data yang manakah yang lebih dulu dimasukkan LSB atau MSB ?
9. Masukkan input clock dan presetlah TIMMING SLOT GENERATOR.
10. Amati dan catat penunjukkan L1 s/d L4. apa artinya ini ?
11. .
12. Untuk membuat jalur data siap berfungsi (enable) secara berurutan, aturlah saklar SW6.
13. Masukkan data bilangan 7 (Lo).
14. atur saklar data SW1 = tinggi, atur saklar data SW6 tiga kali .
15. Atur saklar data Sw1 = rendah, atur saklar data SW6 satu kali.
16. Data yang dimasukkan adalah 0111.
17. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk nomor bilangan yang lainnya yaitu bilangan 3, 4, 5, 6, 8 dan 9.
18. Perhatikan percobaan dekoder pada pekerjaan sebelumnya dan bandingkan dengan demultiplexer ini. Berilah penjelasan.
PERTANYAAN :
1. dari percobaan anda buatlah definisi untuk multiplexer ?
2. Terangkan cara kerja Demultiplexer ?
3. Dapatkan suatu demultiplexer disebut sebagai selektor data ?
PERCOBAAN 17
ELEMEN-ELEMEN A. ADDER
(PENJUMLAHAN)
TUJUAN :
1. Dapat menganalisa kerja rangkaian Adder (Half dan Full adder).
2. Dapat menjelaskan kerja rangkaian serial Adder.
PENDAHULUAN :
Half Adder adalah suatu rangkaian logik yang mempunyai dua buah input dan dua buah output yang bekerjanya berdasarkan hukum penjumlahan biner. Inputnya terdiri dari dua buah bit bilangan biner yang aklan ditambahkan, dan outputnya terdiri dari jumlah dua buah bit itu dan sebuah Carry. Bila menjumlahkan dua buah bilangan biner yang jumlahnya lebih besar dari pada panjangny satu bit ,maka carry-nya harus di bangkitkan terlebih dahulu [satu ditambah satu akan menghasilkan jumlah yang sama dengan nol dan satu carry]. Bilamenjumlahkan digit berikutnya maka kemungkinan adanya sebuah carry dari penjumlahan yang sebelumnya harus di perhatikan . Full adder biner merupakan gabungan dua half adder dengan carry –carry yang di –OR-kan dan Sum dari half adder yang ke dua sebagai out put .
1 carry dari less signifikant berikutnya.
1 0 Augent
0 1Added
• Carry ke significant 0 0 SUM
Digit berikutnya.
PERALATAN
1.Pesawat Latih digital
2. Satu buah 7408 quad 2-input AND Gate
3.Satu buah 7432 quad 2 input OR Gate.
4.Satu buah 7486 Quad 2- input Exclusive OR Gate .
5.Satu buah 7474 Dual D Flif -plop .
6. Satu buah 74164 8- bit Serial – In Paralel – Out Put Shift Register .
7. satu buah 74194 Universal Shift Register .
LANGKAH KERJA
A. Half Adder
1.Hubungan komponen-komponen IC sebagai gambar berikut ;
2.Pasangkan data switch yang urutannya seperti diperlihatkan pada table out put dari halft adder .catatlah out put nya yang akan dipertunjukkan oleh lampu L1 dan L2 .
OUT PUT TABEL HALF -ADDER
INPUT OUT PUT
B-SW2 A-SW1 SUM-L1 CARRY-L2
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
3. Apakah Halft-adder berikut ini mengikuti kaidah dari penjumlahan bilangan biner 0
B. FULL ADDER
1. Tambahkan sebuah rangkaian half adder lagi pada rangkaian half adder yang telah anda rakit [lihat gambar berikut ].
2.Pasangkan saklar data seperti terlihat pada tabel output dari full adder .Kemudian catatlah penunjukkan pada lampu L1 dan L2.
TABEL OUT PUT FULL – ADDER
INPUT OUTPUT
CARRY=SW3 B=SW2 A=SW1 L1=SUM L2=CARRY
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
3.Apakah full adder berikut ini mengikuti kaidah dari pada penjumlahan secara biner
Input Output Output Output Output
Carry carrysum carrysum carrysum Carrysum
B 0 0 0 0
A 0 0 1 1
0 1 0 1
00 01 01 10
Input OUTPUT Output Output Output
Carry Carrysum Carrysum Carrysum Carrysum
B 1 1 1 1
A 0 0 1 1
0 1 0 1
01 10 10 11
4.Jangan dibongkar rangkaian yang sudah dirakit’karena akan dipakai lagi pada percobaan berikutnya .
C.Serial Adder
1.Buatlah rangkaian seperti diperlihatkan pada gambar berikut ;
2.penempatan posis saklar data ;
SW1=Data input
SW2=Clock input
SW3=Rangkaian clear[ gerakan ke arah LOW RENDAH ]
SW4=Enble Numerik Disply [gerakan ke arah RENDAH ]
SW5=Enable adder [TINGGI ]
3.Pada penunjukkan Adder ,pasangkan saklar data sebagai berikut :
1. SW5=RENDAH
2. SW3=RENDAH KE TINGGI
3. SW4=RENDAH KE TINGGI
4.Data masuk
masukkan ke dua bilangan yang akan di tambahkan pada register geser.
Pasang kan saklar data SW1 TINGGI
Pasangkan saklar data SW2 pada posisi TINGGI di atur -atur sebanyak enam kali .
Pasangkan clock pada posisi TINGGI diatur –atur sebanyak enam kali yang di hubungkan
Ke register geser 7164 [QA - QF TINGGI].
Clock transisi ][ 1. least significant bit [digit pertama ].
Clock transisi 2 more significant bit [digit pertama ]
Clock transisi 3 most significant bit [digit pertama ]
Clock transisi 4 least significant bit [digit ke dua ]
Clock transisi 5 more significant bit berikut nya [digit ke dua ]
Clock transisi 6 most significant bit [digit kedua ]
5. Data yang di tampilkan [Data display ]
Atur saklar data SW4 dari posisi TINGGI ke RENDAH kembali ke posisi TINGGI .Dua
Buah bilangan yang akan di tambahkan akan ditampilkan pada Numeric Display .
-Atur saklar data SW1 ke RENDAH dan SW5 ke TINGGI .
-Atur saklar data SW2 ][ sebanyak tiga kali .Urutan penjumlahan sebagai berikut ;
Clock transisi ][ 1. Least significant bit dari digit pertama dan kedua di tambah dan di simpan pada register geser 74194.
Clock transisi 2 most significant bit berikutnya , dari digit pertama dan ke dua di jumlahkan .Jumlah pertama di geser ke output QB dari 74194 dan penjumlahan ke dua di geserkan ke out put QA 74194.
Clock transisi 3 Most significant bit dari digit ,yang pertama dan ke dua yang di tambahkan . Jumlah kedua digeserkan ke output QB dan jumlah yang ke tiga digeserkan ke out put QA1 .Carry bit [most significant digit ]nya terdapat pada output Q- 7474.
6.Cocokan jawaban saudara apa yang ditunjukkan pada L1 – L4
7.Ulangilah langkah 3 dengan langkah 6.
Catatan
Keuntungan praktis dari serial adder hanya sebagian kecil rangkaian yang di butuh kan [satu rangkaian full adder untuk setiap bilangan bit ].
Kerugiannya adalah pada banyaknya waktu yang diperlukan dalam urutan penjumlahan .
PERTANYAAN ;
1. Apakah sebuah half adder dapat di pandang mempunyai kemungkinan satu carry dari penjumlahan sebelumnya .
2.Jelaskan cara kerja full adder .
PERCOBAAN 18
B. SUBTRACTOR [ PENCURANGAN ]
TUJUAN
1.Dapat menganalisa rangkaian subtractor [half dan full subtrctor].
2.dapat menjelaskan kerja rangkaian subtractor .
PENDAHULUAN
Half subtractor merupakan rangkaian logik yang mempunyai dua input dan dua output yang
Mengikuti kaidah pengurangan secara biner . pengurangan dalam praakteknya dilaksanakan dengan
Penjumlahan komplemen 2. pengurangan praktis tersebut meniadakan kebutuhan akan pengurang
Dan penjumlah yang terpisah.
Input Pinjam Selisih Pinjam Selisih Pinjam Selisih
A 0 1 0
B -1 -0 -1
0 0 0 1 1 1
Input Pinjam Selisih
A 1
B -1
0 0
Full subtraktor mempunyai tiga buah input [A,B dan borrow dari less significant bit
Berikutnya], dan dua buah output [selisih dan pinjaman] .
Full subtractor di bentuk dari dua buah half subtractor dengan output pinjam yang di -OR-kan .
Pada eksperimen akan di pelajari half subtractor dasar dan full subtractor dasar dan konsep
’Serial Subtractor ‘ juga akan dianalisa .
PERALATAN
1. Pesawat Latih Digital
2.Satu buah 7404 Hex Inverter
3.Satu buah 7408 Quad 2-input AND Gate.
4.Satu buah 7432 Quad 2-Input OR Gate .
5.Satu buah 7486 Quad Exclusive -OR Gate .
6.Satu buah 7474 Dual D flip-flop .
7Satu buah 74164 Serial – in ,Paralel – out Shift Register.
8Satu buah 74194 Universal shift Register .
9.Alat peraga Numerik Dispplay .
LANGKAH KERJA
AHalf Subtractor. .
1. Susun rangkaian seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ;
2. Pasangkan saklar data seperti yang di perlihatkan pada tabel output Half Subtractor .
Kemudian catatlah penunjukan yang ditunjukan oleh L1 dan L2.
TABEL OUTPUT DARI HALF SUBTRCTOR
INPUT OUTPUT
B= SW2 A= SW1 Diff= L1 Borrow= L2
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 0
3. Apakah half adder tersebut mengikuti kaidah dari subtraksi secara biner
B.Full Substraktor
Blok diagram Full Substractor
1. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut;
2.Pasangkan saklar data untuk tabel output Full Substractor , kemudian catat penunjukan yang
Ditunjukan oleh L1 dan L2.
3.Apakah Full Substractor tersebut mengikuti kaidah dari substraksi secara biner .
4.Rangkaian yang sudah sirangkai tersebut jangan silepas .
TABEL OUTPUT DARI FULL SUBTRACTOR
INPUT OUTPUT
C- SW3 B- SW2 A- SW1 LI – Diff L2 – Borr
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
1 0 0 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 1 1 0
C.Serial Substractor [pengurangan seri].
1.Buatlah rangkaian deperti gambar yang diperlihatkan pada gambar berkut ;
2.Tugas saklar data ;
SW1= data input
SW2=clock input [↑]
SW3=Sirkuit clear [RENDAH]
SW4=Numeric Display enable [RENDAH]
SW5=Substractor enable [TINGGI]
3.Atur saklar data seperti berkut ;
SW5=RENDAH
SW3=RENDAH ke TINGGI
SW4=RENDAH ke TINGGI
4.Pemasukan data ;
-Set saklar data SW1= TINGGI
-Set saklar data SW2 [↑] sebanyak tiga kali
-Set saklar data SW1= RENDAH
-Set saklar data SW2 ↑ sekali saja .
-Atur saklar data SW1= TINGGI
-Atur saklar data SW2 ↑ sebanyak dua kali
Pemasukan data segagai berikut ;
A HHH
B HHL C B A C B A
H H L H H H
Digit B Digit A
5. Penampilan data
Atur saklar data SW4 dari RENDAH ke TINGGI .
Dua buah bilangan yang akan dikurangi akan ditampilkan pada Numeric Display
[Penunjuk bilangan]
6.Pengurangan [Subtrction]
Atur saklar data SW5 pada kedudukan TINGGI dan pasangkan saklar data SW2 ↑
Sebanyak tiga kali .
Urutan pengukuran adalah sebagai berikut;
Transit KLOL 1 [↑]
Least significant bit dari digit A dan digit B dikurangkan dan akan disimpan
Dalam Register geser 74191.
Jika pinjaman [borrow] dibangkitkan maka pinjamannya disimpan di dalam D- flip –flop
Untuk pemasukkan pada urutan pengurangan significant bit berikutnya.
Transit KLOK 2
Data di geserkan ke kanan satu posisi dan MSB dari digit A dan digit B akan di perkurangkan dan disimpan dalam Register Geser. Jika sebuah pinjaman dibangkitkan
Pada pengurangan pertama , maka pinjaman tersebut tercakup dalam urutan pengurangan.
Jika sebuah pinjaman di bangkitkan dari pengurangan tersebut, maka data pinjaman tersebut
Disimpan untuk pemasukkan kedalam urutan pengurangan most significant bit.
Transit KLOK 3
Data-nya digeserkan ke kanan satu posisi , dan most significant bit dari digit Adan digit B
Akan di perkurangkan . Jika sebuah pinjaman dibangkitkan pada pengurangan terdahulu maka data pinjaman tersebut sudah terdapat didalam urutan pengurangan.
Jika sebuah pinjamannya telah dibangkitkan dalam pengurangan tersebut maka pinjaman tersebut akan disimpan untuk dimasukkan sebagai most significant bit . Output Q dari 7474 akan di tampilkan sebagai selisih most significant bit.
7.Amati dan catat jawaban yang ditampilkan pada L1- L4
L1 = 8 : L2 = 4 : L3 = 2 : L4 1
8.Data Masuk ;
Pasangkan saklar data SW1 pada kedudukan RENDAH
Pasangkan saklar data SW2 [↑] sebanyak satu kali
Pasangkan saklar data SW1 pada kedudukan TINGGI
Pasangkan saklar data SW2 [↑] sebanyak lima kali.
Masukkan datanya sebagai berikut ;
A – HHL
B – HHH
7 4 1 6 4
H H H H H L
Digit B Digit A
9.Ulangi urutan penampilan data input [ langkah lama ].
10.Ulangi urutan pengurangan [ langkah 6 ]